MRT di bangun jalana jakrta akan macet
Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Dono Boestami memastikan peletakan batu pertama alias groundbreaking megaproyek MRT akan dimulai pada hari ini. Groundbreaking ini akan dilakukan di Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
"Saat ini kami sedang menyiapkan bor untuk memulai pemasangan slope protection belum sampai membuat terowongan kereta," ujar dia saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (10/10).
Dono mengakui pengerjaan konstruksi MRT tersebut akan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di sekitar proyek tersebut. Namun, lanjut dia, kemacetan di sekitar kawasan Jalan Sudirman hingga ke Bundaran Hotel Indonesia tidak begitu parah.
Kemacetan diprediksi akan terjadi di Jalan Layang Lebak Bulus menuju Senayan.
Alasannya, pengerjaan di kawasan Sudirman-Bundaran HI ada di bawah tanah. Bahkan, dia menjamin pemasangan slope protection yang digunakan pun tidak akan mengganggu aktivitas lalu lintas di atasnya.
"Kami kan menggunakan teknologi bor canggih, begitu terbuka langsung memasang penyangga bukan sistem suntik yang teknologinya usang," tegas dia.
Proses pengeboran terowongan menggunakan tunnel boar machine sendiri baru akan dilakukan pada 2015. Setelah detailed engineering design (DED) bentuk stasiun dan terowongan selesai dikerjakan kontraktor.
Secara keseluruhan, proyek pembangunan MRT sejauh 16 kilometer mulai dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan, hingga Bundaran HI, Jakarta Pusat, tersebut diperkirakan selesai pada 2017. Untuk jalur layang akan dimulai dari Lebak Bulus hingga Senayan sedangkan Senayan ke Bundaran HI ada di bawah tanah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan ada dua skema dalam rekayasa lalu lintas pembangunan MRT yaitu mikro dan makro. Untuk skala mikro, lanjut dia, Dishub akan melakukan pelebaran jalan di sepanjang jalur MRT.
"Langkah ini sudah dilakukan di jalur layang," kata dia.
Kemudian, memasang rambu peringatan serta informasi pengalihan, memperjelas marka jalan, dan menambah fasilitas penyeberangan bagi pejalan kaki. Selain itu, Dishub juga akan mengatur ulang lama lampu lalu lintas di persimpangan yang terkena proyek MRT.
Untuk skala makro, Kepolisian Daerah Metro Jaya melakukan pengalihan arus. Rencananya Polda Metro Jaya akan menerapkan sistem satu arah di Jalan Lebak Bulus Raya, Jalan Taman Lebak Bulus, dan Jalan Adhiyaksa terkait pengalihan arus Jalan Lebak Bulus I yang terkena dampak pembangunan stasiun MRT Fatmawati dan depo Lebak Bulus.
Sistem serupa juga akan diberlakukan di Jalan Gandaria, Jalan Barito, Jalan Kramat Pela, dan Jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan terkait pengalihan arus di Jalan Panglima Polim yang terdampak pembangunan stasiun MRT Blok M dan jalur MRT di Jalan Panglima Polim. Selain itu, pembagian jalur cepat-lambat di Jalan Sisingamaraja juga akan dihilangkan.
Pristono mengatakan saat ini Dishub dan Kepolisian masih berkoordinasi untuk skema pemberlakuan arus lalu lintas ini. "Semuanya nanti tergantung kondisi di lapangan sehingga masih dibicarakan," pungkas dia.
ssumber : ( http://www.medeka.com )
semoga proyeknya cepat selesai ya gan.
BalasHapusproyek yang luar biasa, banyak menyita waktu, tenaga dan biaya pastinya.
BalasHapussangat bermanfaat kawan, semoga nantinya bisa mengurangi kemacetan di Ibu kota mas.
BalasHapussaya juga berharap dengan adanya MRT ini bisa jauh lebih efisien mas.
BalasHapus