Di Magdeburg, salah satu kota tertua di sebelah timur Jerman dan ibu
kota Saxony-Anhalt, sekitar 23.000 orang diminta meninggalkan tempat
tinggalnya pada Senin, 10 Juni 2013, setelah debit air di Sungai Elbe
terus meninggi hingga mencapai 7,48 meter. Level ini 5 meter lebih
tinggi daripada banjir parah pada 2002.
Banjir yang merendam kawasan di Jerman, Austria, Slovakia, Polandia, dan Republik Ceko
dilaporkan menyebabkan sedikitnya 18 orang tewas. Sedangkan di
Hungaria, 1.200 orang telah meninggalkan kediaman mereka. Namun, banjir
di ibu kota Budapest berhasil diatasi.
Sejumlah pejabat setempat mengatakan mereka telah mengevakuasi lebih
dari 8.000 warga kota dan desa di sekitar Aken, sebelah selatan
Magdeburg. Menurut mereka, sebuah bendungan yang mempertemukan aliran
Sungai Elbe dan Saale di sebelah selatan Magdeburg jebol meskipun
kondisinya stabil. Jumlah total warga yang mengungsi dari rumah mereka
di Saxony-Anhalt mencapai 36.000 orang.
Sekitar 700 anggota tentara dikerahkan guna membangun dam dari karung
pasir di kawasan yang terkena hantaman air bah di Rothensee. Koran
Suddeutsche Zeitung melaporkan, level air di beberapa bagian di
Magdeburg pada Senin, 10 Juni 2013, mulai surut. Namun, di beberapa
bagian di Saxony-Anhalt genangan air masih mengancam karena guyuran air
hujan.
Televisi lokal MDR dalam laporannya menyiarkan bahwa beberapa
bendungan lainnya dalam keadaan bahaya. Oleh sebab itu, seluruh warga di
sekitarnya harus segera dievakuasi ke tempat-tempat aman. Presiden
Jerman, Joachim Gauck, yang mengunjungi kawasan terkena banjir Halle di
dekat Magdeburg mengatakan, "Ini peristiwa fantastik, bagaimana
masyarakat dari berbagai golongan saling gotong royong. Anda bisa
saksikan banyak di antara mereka kelelahan, tapi mereka bahagia dan
tampak termotivasi."
Koran Leipziger Volkszeitung melaporkan
Kanselir Angela Merkel
berencana mangadakan pertemuan dengan para pemimpin di kawasan Jerman
guna membicarakan bagainana mengatasi bencana banjir. "Kami sedang
berhadapan dengan bencana nasional," kata Merkel, anggota parlemen dari
Persatuan Sosial Kristen.
Di Magdeburg, salah satu kota tertua di sebelah timur Jerman dan ibu
kota Saxony-Anhalt, sekitar 23.000 orang diminta meninggalkan tempat
tinggalnya pada Senin, 10 Juni 2013, setelah debit air di Sungai Elbe
terus meninggi hingga mencapai 7,48 meter. Level ini 5 meter lebih
tinggi daripada banjir parah pada 2002.
Banjir yang merendam kawasan di Jerman, Austria, Slovakia, Polandia, dan Republik Ceko
dilaporkan menyebabkan sedikitnya 18 orang tewas. Sedangkan di
Hungaria, 1.200 orang telah meninggalkan kediaman mereka. Namun,
banjir di ibu kota Budapest berhasil diatasi.
Sejumlah pejabat setempat mengatakan mereka telah mengevakuasi lebih
dari 8.000 warga kota dan desa di sekitar Aken, sebelah selatan
Magdeburg. Menurut mereka, sebuah bendungan yang mempertemukan aliran
Sungai Elbe dan Saale di sebelah selatan Magdeburg jebol meskipun
kondisinya stabil. Jumlah total warga yang mengungsi dari rumah mereka
di Saxony-Anhalt mencapai 36.000 orang.
Sekitar 700 anggota tentara dikerahkan guna membangun dam dari karung
pasir di kawasan yang terkena hantaman air bah di Rothensee. Koran
Suddeutsche Zeitung melaporkan, level air di beberapa bagian di
Magdeburg pada Senin, 10 Juni 2013, mulai surut. Namun, di beberapa
bagian di Saxony-Anhalt genangan air masih mengancam karena guyuran air
hujan.
Televisi lokal MDR dalam laporannya menyiarkan bahwa beberapa
bendungan lainnya dalam keadaan bahaya. Oleh sebab itu, seluruh warga di
sekitarnya harus segera dievakuasi ke tempat-tempat aman. Presiden
Jerman, Joachim Gauck, yang mengunjungi kawasan terkena banjir Halle di
dekat Magdeburg mengatakan, "Ini peristiwa fantastik, bagaimana
masyarakat dari berbagai golongan saling gotong royong. Anda bisa
saksikan banyak di antara mereka kelelahan, tapi mereka bahagia dan
tampak termotivasi."
Koran Leipziger Volkszeitung melaporkan
Kanselir Angela Merkel
berencana mangadakan pertemuan dengan para pemimpin di kawasan Jerman
guna membicarakan bagainana mengatasi bencana banjir. "Kami sedang
berhadapan dengan bencana nasional," kata Merkel, anggota parlemen dari
Persatuan Sosial Kristen.
dikutip dari :
TEMPO.CO